Forum Diskusi Modul 1.1 di Ruang Diskusi Virtual

Forum Diskusi ( kelas 11.121.SULSEL_Nasran) Kamis, 20 Juni 2024, Jam 14.00 – 16.00

Hari kamis siang 20 Juni 2024 sejak pukul 14.00 wita hingga 16.00 wita, telah berlangsung diskusi perdana kami dalam ruang virtual pendidikan guru penggerak yang sangat bermanfaat mengenai filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, diskusi ini dipimpin oleh Bapak Nasran sebagai fasilitator dan dihadiri oleh sepuluh peserta, yaitu Bapak Erwin, Ibu Fatmawati, Ibu Irmawati, Ibu Mursidah, Bapak Andi Irham, Bapak Andi Lukman, Bapak Ismail Rahman, saya Muchlis Sulemang, Ibu Novita, dan Ibu Nur Wahyuni. Dalam suasana yang terbuka dan interaktif, kami sebagai peserta mendalami berbagai aspek dari profil Ki Hajar Dewantara, yang dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia.

Dalam diskusi ini, kami menekankan pentingnya penerapan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara dalam konteks pendidikan saat ini. Filosofi yang mengedepankan prinsip “ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani” menjadi sorotan utama. Prinsip ini mengajak kami sebagai para pendidik untuk menjadi teladan, memberikan dorongan, dan mendukung peserta didik dalam proses belajar mereka. Dalam era di mana pendidikan sering kali terfokus pada hasil akademis semata, filosofi ini mengingatkan kami akan pentingnya pengembangan karakter dan potensi individu yang lebih holistik.

Selain itu, diskusi juga membahas tantangan yang dihadapi oleh pendidik saat ini, seperti perubahan teknologi, kebutuhan peserta didik yang beragam, dan tekanan untuk mencapai standar akademik yang tinggi. kami sepakat bahwa filosofi Ki Hajar Dewantara menawarkan pendekatan yang relevan untuk mengatasi tantangan ini, dengan menekankan pentingnya pendidikan yang berpusat pada peserta didik dan menghargai kearifan lokal. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai budaya dan konteks sosial ke dalam proses pembelajaran, pendidik dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan responsif.

Refleksi dari diskusi ini menunjukkan bahwa penerapan filosofi Ki Hajar Dewantara bukan hanya relevan, tetapi juga krusial dalam menciptakan pendidikan yang lebih bermakna. kami merasa terinspirasi untuk menerapkan prinsip-prinsip tersebut dalam praktik sehari-hari dan berharap dapat membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan kepedulian terhadap lingkungan sosialnya.

Dengan semangat kolaboratif yang terbangun dalam diskusi ini, diharapkan kami sebagai para pendidik dapat terus berinovasi dan beradaptasi, menjadikan filosofi Ki Hajar Dewantara sebagai pedoman dalam mengembangkan sistem pendidikan yang lebih baik untuk anak-anak Indonesia saat ini dan di masa depan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Indonesian
Exit mobile version